Halaman

Jumat, 22 Februari 2013

Festival Kabaret Masterpiece Karya Besar yang Tak Terduga




Kabaret menjadi salah satu jenis seni drama yang semakin digandrungi anak muda. Tak terkecuali di Bandung, Kabaret seakan menjamur di kalangan pelajar dan remaja lainnya, sebagai wadah untuk berkarya dan berekspresi. Kabaret juga ternyata menjadi suatu kegiatan rutin yang disajikan pada ekstrakurikuler hampir di setiap sekolah, dan tentunya ada nilai khusus dari guru-guru dan sekolah.
Festival Kabaret Masterpiece, menjadi suatu ajang unjuk bakat bagi para penggiat kabaret, khususnya pelajar dan anak muda lainnya. Festival ini merupakan sebuah hasil karya ‘masterpiece’ dari teman-teman The Start Kabaret, salah satu sanggar kabaret di Kota Bandung. Di tahun 2013 ini merupakan pertama kalinya The Start Kabaret mengadakan festival untuk mengapresiasi proses pembelajaran teman-teman penggiat Kabaret lainnya.
Festival ini mengusung tema “Out of Ordinary”. Secara bahasa, tema tersebut selaras dengan nama festival Kabaret ini, “Masterpiece”. Ya, menurut Ketua Panitia Festival ini, Syifa Sofiana Rohman, tema tersebut bermakna suatu pengharapan untuk menampilkan kabaret yang tak bisa diduga. “Masterpiece, jalan ceritanya ga bisa diduga. Pembawaannya juga menakjubkan dan mengagetkan!” ujarnya bersemangat.
Nama Masterpiece sendiri sebenarnya, menurut Koordinator Acara Festival Kabaret Masterpiece Shelma, merupakan nama angkatan yang berperan sebagai panitia di acara tersebut. Menurut Shelma, acara tersebut dipanitiai oleh anggota The Start Kabaret yang saat ini duduk di bangku kelas XI sekolah menengah atas. Meskipun berasal dari nama angkatannya, Shelma berharap Festival Kabaret Masterpiece ini akan berlanjut pada tahun-tahun berikutnya, diteruskan oleh angkatan di bawah mereka.
Shelma mengatakan Shelma, Kabaret ini diikuti oleh 12 komunitas dan sanggar Kabaret yang ada di Kota dan Kabupaten Bandung. Di antara 12 kabaret itu adalah Kapastwo, Sensasi Star, Zero Seven Project, Realita, Betops, T420, New kabisa, Bangsas X, Kabaret 5, Tetris, dan Stepu Begin.
Festival Kabaret ini memunculkan tiga juara. “Penampil yang mendapatkan juara pertama mendapatkan piala bergilir, piala tetap, dan uang saku Rp 5 juta,” kata Sekretaris Kabaret The Start Dike Wichaksono. Pemuda yang ternyata telah bergelar sarjana hukum tersebut melanjutkan, juara kedua akan mendapatkan piala tetap dan uang Rp 3 juta. Sedangan juara ketiga akan mendapatkan piala tetap dan uang Rp 2 juta.
Selain juara penampilan di setiap kelompoknya, festival juga memberi anugerah kepada beberapa elemen terbaik untuk kesempurnaan sebuah Kabaret. “Ada actor teraik, aktris terbaik, sutradara terbaik, cerita terbaik, properti terbaik, artistik terbaik dan mixing terbaik,” kata Shelma ketika dijumpai saat mempersiapkan acara tersebut.
 Dike mengatakan, penampilan peserta akan dinilai oleh para juri yang memang aktif di bidang Kabaret. Di antara juri tersebut adalah Juri Aad dari Gedung Kesenian Rumintang Siang, Kemal Ferdiansyah, yang merupakan aktor dan sutradara dari Forum Kabaret Bandung serta Layar Oanggung, dan Triana yang merupakan praktisi kabaret.
Menurut Shelma, para peserta festival tidak terpatok pada sebuah tema cerita yang biasanya disediakan oleh panitia festival. “Yang penting acaranya bebas, sekreatif mungkin,” demikian ia mengatakan seraya berharap peserta menampilkan yang terbaik. Ia menambahkan, masing-masing kelompok diberi waktu 30 menit untuk berakting, dan membawakan cerita yang masterpiece atau belum pernah ada sebelumnya.
Menurut Dike, The Start Kabaret mengadakan festival ini sebagai sebuah gebrakan untuk member ruang yang nyaman untuk berekspresi bagi para penggiat Kabaret, seraya dapat diapresiasi sebaik mungkin. “Latar belakangnya, kami sering ikut festival, tapi beberapa festival pada kenyataannya mahal dan kurang menghargai proses persiapan, atau esensi sebuah penampilan Kabaret,” katanya menjelaskan. Pada Kabaret ini memang, The Start dengan panitia dan anggota yang bersemangat menyediakan keleluasaan dalam berkarya, termasuk persiapan properti dan pencahayaan.
Selain persediaan lebih dalam properti dan artistic, festival tersebut juga diramaikan oleh penampilan beberapa seniman lain. Di antara seniman yang mendukung meriahnya apresiasi seni Kabaret ini ialah penampilan musik Polbek, Sprint Heroes, Thirteen m, Percutwo, Kresus. Di samping  itu juga ada Parade Monolog yang dibawakan oleh Forum Kabaret Bandung.
The Start Kabaret sendiri sebagai pihak penyelenggara juga menghadirkan sebuah penampilan. Menurut Dike, The Start akan menyajikan penampilan yang ternyata hanya untuk mengumumkan siapa pemenang. “Penampil tersebut merupakan anggota yang saat ini duduk di kelas VIII sekolah menengah pertama,” katanya. Ini menjadi sebuah nilai lebih untuk festival ini.
Menurut Dike, yang merupakan pendiri Kabaret The Start sejak lulus sekolah menengah pertama, berpendapat bahwa kabaret saat ini terbilang berkembang dan maju. “Kalau dulu, kabaret cuma lebih menonjol parodinya. Kalau sekarang kabaret sudah memperhatikan alur dan unsur cerita,” ujarnya. Ia sangat berharap bahwa kabaret di tengah anak muda dapat terus berjaya dan beregenerasi. Afif-mj03








Tidak ada komentar:

Posting Komentar