Kabaret menjadi salah satu jenis
seni drama yang semakin digandrungi anak muda. Tak terkecuali di Bandung, Kabaret
seakan menjamur di kalangan pelajar dan remaja lainnya, sebagai wadah untuk
berkarya dan berekspresi. Kabaret juga ternyata menjadi suatu kegiatan rutin
yang disajikan pada ekstrakurikuler hampir di setiap sekolah, dan tentunya ada
nilai khusus dari guru-guru dan sekolah.
Festival
Kabaret Masterpiece, menjadi suatu ajang unjuk bakat bagi para penggiat kabaret,
khususnya pelajar dan anak muda lainnya. Festival ini merupakan sebuah hasil
karya ‘masterpiece’ dari teman-teman The Start Kabaret, salah satu
sanggar kabaret di Kota Bandung. Di tahun 2013 ini merupakan pertama kalinya
The Start Kabaret mengadakan festival untuk mengapresiasi proses pembelajaran
teman-teman penggiat Kabaret lainnya.
Festival
ini mengusung tema “Out of Ordinary”. Secara bahasa, tema tersebut selaras
dengan nama festival Kabaret ini, “Masterpiece”. Ya, menurut Ketua Panitia
Festival ini, Syifa Sofiana Rohman, tema tersebut bermakna suatu pengharapan
untuk menampilkan kabaret yang tak bisa diduga. “Masterpiece, jalan ceritanya ga bisa diduga. Pembawaannya juga
menakjubkan dan mengagetkan!” ujarnya bersemangat.
Nama
Masterpiece sendiri sebenarnya, menurut Koordinator Acara Festival Kabaret
Masterpiece Shelma, merupakan nama angkatan yang berperan sebagai panitia di
acara tersebut. Menurut Shelma, acara tersebut dipanitiai oleh anggota The
Start Kabaret yang saat ini duduk di bangku kelas XI sekolah menengah atas.
Meskipun berasal dari nama angkatannya, Shelma berharap Festival Kabaret
Masterpiece ini akan berlanjut pada tahun-tahun berikutnya, diteruskan oleh
angkatan di bawah mereka.
Shelma
mengatakan Shelma, Kabaret ini diikuti oleh 12 komunitas dan sanggar Kabaret
yang ada di Kota dan Kabupaten Bandung. Di antara 12 kabaret itu adalah
Kapastwo, Sensasi Star, Zero Seven Project, Realita, Betops, T420, New kabisa,
Bangsas X, Kabaret 5, Tetris, dan Stepu Begin.
Festival Kabaret
ini memunculkan tiga juara. “Penampil yang mendapatkan juara pertama
mendapatkan piala bergilir, piala tetap, dan uang saku Rp 5 juta,” kata Sekretaris
Kabaret The Start Dike Wichaksono. Pemuda yang ternyata telah bergelar sarjana
hukum tersebut melanjutkan, juara kedua akan mendapatkan piala tetap dan uang
Rp 3 juta. Sedangan juara ketiga akan mendapatkan piala tetap dan uang Rp 2
juta.
Selain
juara penampilan di setiap kelompoknya, festival juga memberi anugerah kepada
beberapa elemen terbaik untuk kesempurnaan sebuah Kabaret. “Ada actor teraik,
aktris terbaik, sutradara terbaik, cerita terbaik, properti terbaik, artistik
terbaik dan mixing terbaik,” kata
Shelma ketika dijumpai saat mempersiapkan acara tersebut.
Dike mengatakan, penampilan peserta akan
dinilai oleh para juri yang memang aktif di bidang Kabaret. Di antara juri
tersebut adalah Juri Aad dari Gedung Kesenian Rumintang Siang, Kemal
Ferdiansyah, yang merupakan aktor dan sutradara dari Forum Kabaret Bandung
serta Layar Oanggung, dan Triana yang merupakan praktisi kabaret.
Menurut
Shelma, para peserta festival tidak terpatok pada sebuah tema cerita yang
biasanya disediakan oleh panitia festival. “Yang penting acaranya bebas,
sekreatif mungkin,” demikian ia mengatakan seraya berharap peserta menampilkan
yang terbaik. Ia menambahkan, masing-masing kelompok diberi waktu 30 menit
untuk berakting, dan membawakan cerita yang masterpiece
atau belum pernah ada sebelumnya.
Menurut
Dike, The Start Kabaret mengadakan festival ini sebagai sebuah gebrakan untuk
member ruang yang nyaman untuk berekspresi bagi para penggiat Kabaret, seraya
dapat diapresiasi sebaik mungkin. “Latar belakangnya, kami sering ikut
festival, tapi beberapa festival pada kenyataannya mahal dan kurang menghargai
proses persiapan, atau esensi sebuah penampilan Kabaret,” katanya menjelaskan.
Pada Kabaret ini memang, The Start dengan panitia dan anggota yang bersemangat
menyediakan keleluasaan dalam berkarya, termasuk persiapan properti dan
pencahayaan.
Selain
persediaan lebih dalam properti dan artistic, festival tersebut juga diramaikan
oleh penampilan beberapa seniman lain. Di antara seniman yang mendukung
meriahnya apresiasi seni Kabaret ini ialah penampilan musik Polbek, Sprint
Heroes, Thirteen m, Percutwo, Kresus. Di samping itu juga ada Parade Monolog yang dibawakan
oleh Forum Kabaret Bandung.
The Start
Kabaret sendiri sebagai pihak penyelenggara juga menghadirkan sebuah
penampilan. Menurut Dike, The Start akan menyajikan penampilan yang ternyata
hanya untuk mengumumkan siapa pemenang. “Penampil tersebut merupakan anggota
yang saat ini duduk di kelas VIII sekolah menengah pertama,” katanya. Ini
menjadi sebuah nilai lebih untuk festival ini.
Menurut
Dike, yang merupakan pendiri Kabaret The Start sejak lulus sekolah menengah
pertama, berpendapat bahwa kabaret saat ini terbilang berkembang dan maju.
“Kalau dulu, kabaret cuma lebih menonjol parodinya. Kalau sekarang kabaret
sudah memperhatikan alur dan unsur cerita,” ujarnya. Ia sangat berharap bahwa kabaret
di tengah anak muda dapat terus berjaya dan beregenerasi. Afif-mj03
Tidak ada komentar:
Posting Komentar